Sambil duduk santai di teras masjid,
pembicaraan pun terjadi ada yang serius mendengar, ada yang sambil main telepon
seluler dan macam-macam lah.
Pak Marmuj: ini sudah musim memasukkan
anak kuliah, Anak bapak rencana kuliah masuk ke jurusan apa?
Pak Marsa: Jurusan di politeknik biar
tamat langsung dapat kerja. Begini pak Marmuj.....sekarang sulit pak cari
kerja, biar dia kuliah dua tahun kemudian dia sambil kerja, tidak membebani
orang tua, kasihan adik-adiknya juga mau kuliah.
Pak Marmuj menoleh ke sebelah lain; Anak
bapak rencana kuliah di jurusan apa?
Pak Mardu; Di fakultas sarjana biar
nanti dia bisa memilih pekerjaan yang lebih baik. Ya nanti kalau sarjana kan
dia bisa mikir cari kerja sesuai dengan bidangnya.
Ditengah pembicaraan ada seorang rekan
mereka menyelia menyampaikan bahwa; untuk tahun ini memang beberapa jurusan
yang dibutuhkan adalah; 1 program studi pendidikan, 2. Program studi kesehatan,
3 Program studi ekonomi. 4. Program studi ilmu komputer dan 5. Program studi
teknik industri. Sambil memperlihatkan telepone selulernya ia menunjukkan bahwa
formasi CPNS tahun ini sedang menerima kelima program studi di atas.
Pak Marmuj menoleh kesebelah rekan lain
lagi; Anak bapak rencana bagaimana kuliah di jurusan apa?
Pak Marti; Di program stara satu karena
supaya dia bisa melanjutkan program magister dan doktor. Katanya sarjana saja
banyak yang nganggur pak, ya mumpung masih ada waktu, kemampuan orang tua
sedapatnya untuk apalagi kalau bukan untuk anak pak.
Pak Marmuj; Anak bapak kan perempuan
rencana tahun ini kuliah di jurusan apa?
Pak Marem; Dia yang penting kuliah
supaya dia menemukan identitas dirinya. Kita kan orang tua pak, yang penting
kita berikan kebebasan ia untuk memilih, saya sudah sampaikan, bahwa bila
kuliah nanti ada mata kuliah filsafat, kamu bisa belajar apa itu kuliah,
bagaimana itu kuliah dan untuk apa kuliah. Mudah-mudahan dengan itu dia dapat
mengerti dan dapat melanjutkan kehidupan.
Rekan yang lain tadi sekali lagi masih
hidup telepone selulernya ia menunjukkan ada sembilan jurusan yang kini sedang
dibutuhkan dunia sampai beberapa tahun kedepan; yakni; 1. Prodi teknoogi sains
data, 2. Prodi manajemen dan bisnis, 3. Prodi digital marketing, 4. Prodi data
science dan artificial intelligence, 5. Prodi teknik informatika, 6. Prodi
sistem informasi, 7. Prodi industri robotic, 8. Prodi cyber scurity, dan 9. Prodi
teknologi bisnis digital.
Pak Marmuj dan semua rekan-rekan sedikit
bingung mendengar prodi yang semakin banyak dibutuhkan, tetapi artinyapun sulit
karena diluar bahasa perbincangan selama ini.
Hem..... iya.iya..iya...........
Beberapa tahun kemudian semua orang tua
masih sehat, dan kumpul untuk membicarakan anak-anak mereka.
Pak Marmuj; kini kuliah semakin sulit,
ada istilah UKT, ada pula istilah merdeka belajar, kampus merdeka, kita ikuti
sajalah anak-anak zaman now ini ya bapak-bapak.
Pak Marti; ya yang saya bayangkan kuliah
sarjana empat tahun, maka uang kulaiah akan lebih singkat bila tambah dua tahun
magister dan tiga tahun doktoral. Ternyata, sudah doktor pun anak masih minta
uang kuliah dari orang tua ya pak. Saya tak tahu lagi pak, nanti sampai kapan
ya anak tetap tergantung pada orang tua.
Pak Marmuj; wah menarik ini...... kalau
bapak bagaimana pula ceritanya?
Pak Mardu; program studi yang anak saya
masuki ternyata akreditasinya naik turun (fluktuatif), pernah baik sekali,
ternyata ketika dia tamat malah turun menjadi baik, sulit diterima di instansi.
Jadi ya anak saya masih nunggu pak belum dapat wisuda karena akreditasnya.
Pak Marsa; ya anak saya beda ceritanya
pak, dia masuk kuliah memang tahun kedua dia pun langsung kerja, tetapi
ternyata di sana banyak teman lainnya juga bersaing, dia diminta untuk kuliah
lanjut, bila tidak maka akan dikeluarkan.
Pak Marem; saya tidak begitu tahu, tapi
anak saya tidak banyak memberi informasi tentang perkuliahan, saya dengar dia
sudah mengikuti irama pekerjaannya. Dia diberi pekerjaan di rumah dapat
diselesaikan dengan target 5 jam satu hari, tetapi dia bisa selesaikan 2 jam.
Kini ia mendapat tawaran bekerja di tiga perusahaan, tetapi di memilih nikah
dan menyelesaikan program doktor. Ya saya syukuri sajalah pak. Namanya anak,
yang penting dia happy.
Pak Marmuj; Hahaahaaa.... tambah seru
ini, bukan hanya cerita kuliah, tetapi kerja, sampai soal happy....
Rekan yang sedang memegang telepon
seluler menyelia pembicaraan; Bapak tahu bahwa sekarang ini; banyak jenis
pekerjaan sudah tak dibutuhkan alias hilang. Daftar
15 profesi terancam punah.
Hahahahaha.
Punah. Apa pulak itu seorang diantara mereka terperanga..
Ini
pak….. lihat WEF merilis 15 daftar pekerjaan yang akan hilang dan punah
dalam rentang 2023-2027. Berikut daftarnya:
- Teller bank
- Petugas pos
- Kasir dan loket
- Data entry
- Sekretaris dan administrasi
- Staf pencatat stok (stock-keeping)
- Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll
- Legislator dan pejabat pemerintahan
- Staf statistik, asuransi, dan keuangan
- Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan
penjual koran
- Satpam
- Manajer kredit dan pinjaman
- Penyelidik dan pemeriksa klaim
- Penguji software
- Relationship manager
Semua terdiam...... mereka merenungkan
kok ada istilah punah seperti hewan langka Dinosaurus saja....
Pak Marmuj; Memang menceritakan anak tak
ada habis-habisnya ya pak.
e. ngomong-ngomong dah punya cucu belum.
Sudah pak satu...... (kompak sambil
menunjukkan satu jari telunjuk masing-masing).
Dah besok kita cerita cucu sajalah,
lebih enak, dari pada cerita anak. Hahaha, asyik memang menceritakan anak,
tetapi semua sama-sama tak sabar menunggu hari esok untuk topik cucu.
Hem...... Pak Marmuj....Pak Marmuj.......memanglah....
Sekian.
Tiga hal hikmah yang dapat kita ambil
dari cerita ini adalah:
Pertama; kewajiban orang tua adalah
mendidik anak semampunya. Karena tidak dibebankan sesuatu yang tidak sanggup
kita melakukannya.
Kedua; beda anak beda kemampuannya,
jangan sekali-kali orang tua memaksakan pilihan prodi atau kuliah apa yang
harus dimasuki oleh anak. Apalagi menyamakan pilihan orangtua pada anak untuk
meneruskan dinasti.
Ketiga; kuliah adalah sebuah pilihan
tentang pendidikan, tetapi intinya adalah bagaimana orang tua memberi
kesempatan pada anak untuk mempelajari dirinya sendiri, sehingga pada saatnya
ia akan dewasa mengerti dan bertanggungjawab terhadap yang dilakukan dan
diputuskan.
Ketujuh kita setuju berkolaborasi
mengeksplorasi sejarah, lewat kisah kita bercari ibrah.
Catatan; kisah ini diinspirasi dari
berbagai sumber.
#Bersamamembangunnegerilewatpendidikankitabersinergi