Jadwal ujian telah berlangsung, seperti biasa di akhir tahun maka ujian akhir semester ganjil pun dilaksanakan. Setiap guru memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan ujian di kelasnya. Tampak Pak Marmuj juga telah mempersiapkan dengan baik, semua berkas ujian telah mendapat persetujuan dari kepala sekolah, sebagai tanda legalitasa apakah itu validitas maupun realibilitas soal. Artinya persiapan administrasi, ketuntasan materi dan perangkat ujian lainnya telah tersedia dan tinggal melaksanakan pada hari berikutnya.
Catatan dari ujian pada semester
sebelumnya tidak luput menjadi pertimbangan Pak Marmuj, dengan tujuan agar
pelaksanaan ujian kali ini lebih baik. Diketahui bahwa Berbagai macam cara guru
untuk melaksanakan ujian yang dilakukan oleh anak-anak, dari model quis
langsung tanya jawab, ada pula model tugas untuk memberi proyek, ada juga
portofolio yang mengumpulkan berbagai kemampuan anak. Masing-masing model
dimaksud memiliki alasan dan tujuan untuk mengukur dan mempersiapkan kompetensi
anak. Ketika ujian Pak Marmuj mencoba memberi soal langsung dijawab oleh anak,
anak kelas ini sedikit lebih pintar karena mereka memang banyak membaca buku.
Tepat satu hari sebelum berlangsungnya
ujian, Pak Marmuj mencoba melakukan persiapan ujian psikhis pada anak-anak.
Kali in Pak Marmuj mengumpulkan dan mempersiapkan tes kecepatan dan ketepatan
di kelas.
Pak Marmuj; anak-anak semua menjelang
ujan semester, bapak akan memberi tes permulaan yang disebut dengan tes
kecepatan dan ketepatan.
Siswa: (mendengar tes kecepatan dan
ketepatan semua serius). Siap pak.
Pak Mamuj; Anak-anak sekalian, silahkan
pelajari soal dengan baik, jangan lupa baca dari awal sampai akhir baru
kerjakan tugasnya, karena setiap soal saling berkaitan dengan satu dengan
lainnya.
Setelah membagikan semua kertas soal
dengan posisi tertutup di atas meja masing-masing anak, Pak Marmuj berdiri
sigap seperti mengawasi di depan mejanya.
Pak Marmuj; Saya ingatkan inilah adalah
Tes Kecepatan dan Ketepatan. silahkan dimulai.
Siswa: kompak (siap pak).
Pak Marmuj pun kemudian duduk di depan
memperhatikan bagaimana reaksi anak ketika mengerjakan jawaban.
Baru 30 detik, anak pertama sudah
berdiri di atas kursinya dan memberi hormat, siap pak.
Detik ke 35, anak kedua berteriak “saya
pasti bisa”
Suasana kelas heboh, sebagian siswa ada
yang terburu.
Sampai detik ke 45 siswa ketujuah diam, tidak
tampak sibuk, justru ia datang ke depan kelas, dan mengumpulkan lembar jawaban.
Detik ke 50, dua anak lainnya berteriak
“saya pasti bisa”, diiringi dengan tiga anak lainnya,
Pak Marmuj semakin menampakkan
keseriusannya, khususnya kepada anak yang diam dan belum bereaksi.
Detik ke 60 satu anak bertawa....
“Oalah....... no 7 rupanya”...
Pak Marmuj; dengan sigap dan terburu,
sssssssssssst...silahkan kerja masing-masing.
Adapun naskah tes dimaskud adalah
sebagai berikut:
Tes 90 detik untuk Kecepatan dan
Ketepatan.
Petunjuk penyelesaian soal:
a.
Bacalah
terlebih dahulu seluruh soal dari nomor 1 sd 7 dulu baru anda mengerjakannya.
b.
Setelah
mengerjakan soal anda silahkan ke depan mengumpulkan lembar jawaban tanpa
bersuara.
Naskah Soal:
1.
Tulis
nama sendiri dan nama orang tua.
2.
Tulislah
angka dari 1 sd 19 di atas kertas jawaban sebelah bawah.
3.
Berdirilah
di depan bangku/kursi masing-masing dengan tangan memberi hormat kemudian
teriakkan dengan sekuat-kuatnya kata “Siap Pak”.
4.
Atau
boleh saudara dengan duduk menyuarakan sekuat-kuatnya “Saya Pasti Bisa”
5.
Soba
selesaikan tugas matematika ini 3X19+1995:5=
6.
Sekali
lagi silahkan anda berdiri di samping kursi dan menghadap ke belakang lalu
berbisik dengan teman ucapkan “Saya sudah selesai”.
7.
Untuk
semua tes di atas Anda cukup mengerjakan soal nomor 1 saja.
Kadang kala dalam mengerjakan soal waktu
ujian, anak-anak terkonsentrasi mengerjakan soal, tanpa membaca petunjuk.
Apalagi dengan prakondisi bahwa waktu penyelesaian hanya 90 detik, maka fokus
utama dalah menyelesaikan yang mungkin sulit dahulu, atau justru mengerjakan
yang lain.
Membuat soal memerlukan keterampilan
tersendiri. Karena soal ujian adalah bagian dari upaya mengukur keterampilan
dan pengetahuan siswa, sebagai kompetensi yang telah dicatat sebelum
pembelajaran dilaksanakan. Soal yang baik, memenuhi sedikitnya empat koponen
utama yakni; a. identitas, b. petunjuk pengerjaan, c. naskah, serta d. pedoman
skoring. Keempat komponen ini harus diberikan kepada siswa agar mereka dapat
mengerti, memahami dan menyesuaikan kemampuannya dalam mengerjakan soal.
Sekali lagi tes sebagai bagian dari uji
kompetensi, bukan sekedar kecepatan untuk menyelesaikan satu tugas, tetapi
ketepatan adalah bagian darinya. Cepat mengerjakan, tepat menyelesaikan sesuai
dengan perintah, maka disana akan muncul kompetensi diantaranya bekerja efektif
dan efisien.
Pak Marmuj melihat pemandangan bagaimana
29 anak di kelasnya dalam mengerjakan soal, satu sisi telah berhasil dalam
hatinya. Pak Marmujpun senyum-senyum sendiri melihat dan memperhatikan
bagaimana anak melakukan apa yang ia maksud.
Dudu di atas kursi guru memang banyak
cerita, diam pun jadi bahan untuk direnungkan, apalagi yang mau dibuat esok
hari.
Hem....Pak Marmuj....Pak
Marmuj....memanglah.
Tiga hal hikmah yang dapat kita ambil
dari cerita ini adalah:
Pertama; membaca secara sistematis
langkah demi langkah itu perlu, karena dengan cara itu kita akan mendapatkan pengetahuan
yang utuh.
Kedua; setiap guru memberi tugas telah
diperhitungkan dengan baik dan matang, maka pembuatan soal harus juga
memikirkan bagaimana orang lain mengerjakan atau menyelesaikannya.
Ketiga; diperlukan varian yang menarik
atau inovatif, bagaimana cara melakukan ujian, atau tes terhadap kesiapan dan
kemampuan anak, maka guru garu kreatif selau melakukan hal berbeda dari waktu
kewaktu.
Ketujuh kita setuju berkolaborasi
mengeksplorasi sejarah, lewat kisah kita bercari ibrah.
Catatan; kisah ini diinspirasi dari berbagai sumber.
#Bersamamembangunnegerilewatpendidikankitabersinergi