Sekolah dan ijazah itu hampir sama,
maksudnya sama-sama menjadi bagian dari peserta didik atau siswa. Sekolah
adalah lembaga formal yang mensyaratkan perjenjangan dengan mengikuti ujian
maka dapat mengikuti jenjang berikutnya. Tanda menyelesaikan ujian dan berhasil
diberi lebel dengan apa yang disebut ijazah. Ijazah sendiri menjadi tujuan bagi
orang yang ingin sekolah, begitu juga sekolah tujuannya untuk mendapatkan
ijazah, asal jangan pabrik ijazah.
Untuk mendapatkan satu lembar ijazah
maka sekolah menyelenggarakan ujian, disinilah semua siswa berusaha bagaimana
ia dapat mengikuti ujian dengan baik, menjawab dengan benar, akhirnya memperoh
nilai yang maksimal. Bila perlu benar semua, sehingga di ijazah nilainya 10
semua atau 100 semua, atau sempurna. Banyak hal dilakukan apakah mencari soal
yang akan diujian (bocoran soal), membaca tips sukses menaklukkan ujian, dan
lain sebagai.
Menjelang ujian kelas VI di SD dimana
Pak Marmuj mengajar, beliau memberikan banyak wejangan tentang bagaimana cara
mempersiapkan diri mengikuti ujian. Dari sejak, bimbingan menjawab soal,
latihan menjawab soal, sampai cukup tidur menjelang ujian. Tidak kalah
pentingnya makanan sehat yang harus dikonsumsi menjelang ujian, sampai doa-doa
khusus.
Sampailah pada hari saat ujian
berlangsung.
Pak Marmuj 30 menit sebelum ujian telah
berdiri di depan kelas bertanya pada siswa terkait persiapan mengikuti ujian.
Satu persatu ketika masuk kelas waktu bersalaman Pak Marmuj bertanya pada
setiap siswa.
Pak Marmuj; tadi pagi sarapan apa nak?
Siswa Wahid; saya sarapan makan nasi
pakai daging sapi pak.
Pak Marmuj; tadi di rumah sarapan apa
nak?
Siswi Tsani; saya sarapan makan nasi
putih dan air putih pak.
Pak Marmuj; ini anakku tadi pagi di
rumah sarapannya apa anakku?
Siswa Triono; saya cuma sarapan pisang
rebus tambah minum susu tadi pak.
Hem........ Pak Marmuj
manggut-manggut.....
Ternyata dua tiga anak didik lewat sudah
masuk kelas.
Pak Marmuj; ya sudah masuk
semua.........yayaya, ternyata ada anak yang terakhir sedikit tergopoh karena
terlambat.
Pak Marmuj; anakku yang ini....tadi pagi
sarapan apa nak?
Siswi Desi; tadi pagi saya sarapan nasi
lah pak.... pakai ikan teri enak kali...
Pak Marmuj; ya.....ok semua.
Ketika ujian berlangsung Pak Marmuj
terus memperhatikan beberapa siswa, bagaimana mereka mengerjakan, menyelesaikan
sampai perilaku ujian.
Tak lupa Pak Marmuj pun kadang terpokus
pandangan kepada empat siswa yang sempat diwawancarai terkait serapan mereka.
Ya.....ada yang gelisa, ada yang fokus, ada pula yang seperti pasrah....
Menjelang akhir ujian, semua siswa telah
menutup lembar jawaban. Pak Marmuj pun mengumpul seluruh berkas, dan
mempersilahkan seluruh siswa meninggalkan ruang ujian dan pulang kerumah.
Namun ada empat anak yang sengaja Pak
Marmuj tahan, karena akan diwawancarai untuk sesi konfirmasi terkait sarapan
tadi.
Pak Marmuj; silahkan ke depan Wahid
Siswa Wahid; siap pak.
Pak Marmuj; bagaimana tadi dengan
ujiannya, bisa dijawab semua.
Siswa Wahid; tidak semua bisa saya jawab
pak, kurang waktu rasanya pak, kalau mau di ulang ujian siang sampai sore ini
saya siap pak.
Pak Marmuj; sudah......cukup.
yang kedua silahkan
Siswi Tsani; iya pak saya tadi
alhamdulillah bisa saya jawab, walaupun saya tidak yakin 100%, tapi semua sudah
saya jawab pak.
Pak Marmuj; bagus. Semoga berhasil
ya.... lanjut berikutnya.
Siswa Triono; siap pak....
Pak Marmuj; apanya yang siap?
Siswa Triono; siap pak...saya bisa
menyelesaikan semua soal dan saya yakin jawaban saya tadi seperti yang ada di buku,
saya yakin itu pak.
Pak Marmuj; kamu yakin itu?
Siswa Triono; siap pak.... saya tadi
sudah lama siap pak, bahkan sebelum habis waktu saya sudah menyelesaikan.
Pak Marmuj; oh...begitukah.....oke
lah..... lanjut.
Siswi Desi; saya senang pak dengan ujian
hari ini, ini kan mata pelajaran paforit saya pak. Matematika dari dulu saya
senang..... semua sudah saya siapkan tadi pak.
Pak Marmuj; yayayayyya.
Pak Marmuj sedikit bingung dengan siswa
yang diwawancarai empat pula menu sarapannya, empat pula cara mereka menjawab.
Hem..... Pak Marmuj pun tambah banyak bingung, tertegun.....dan......hahhahha.
entahlah. Untung tidak semua tadi saya wawancarai dalam hati Pak Marmuj. Ya ada daging, susu, pisang, ikan teri, nasi
putih, air putih semua menjadikan Pak Marmuj semakin penasaran apa ada
kaitannya dengan ujian.
Setelah beberapa saat kemudian, masih di
kelas Pak Marmuj seperti biasa mencoba googling ternyata ia menemukan satu hal
yang luar biasa. Ternyata pisang memiliki nutrisi, dimana studi yang dilakukan
sejak tahun 2008 menemukan bahwa siswa yang makan buah
pisang sebelum ujian memiliki kinerja yang lebih baik
dibandingkan dengan yang tidak.
Kandungan
mineral
potasium di dalam pisang bisa membantu mengoptimalkan
kinerja otak, saraf, dan jantung Anda. Selain pisang ada tujuh makanan lain
yang direkomendasikan dalam artikel tersebut yakni;
1.
Air
putih
2.
Cokelat
hitam
3.
Cafein
4.
Telur
5.
Ikan
salmon
6.
Teh
hijau
7.
Blubery.
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/makanan-untuk-fokus-konsentrasi-otak/
Ok....masuk akal, pikir Pak Marmuj.
Namun lanjutan dari penasaran tersebut, oh...ternyata, pisang kaya vitamin B6.
Buah ini dapat memancing reaksi-reaksi unsur kimia dari protein dan asam amino.
Unsur kimiawi ini meningkatkan produksi sel darah merah, menjaga keseimbangan
tubuh, membantu produksi energi. Pisang dapat menyembuhkan anemia (kekurangan
sel darah merah dalam darah atau dalam kadar hemoglobin penderita.
Pisang tidak secara langsung memiliki
hubungan dengan ujian akademik atau penelitian ilmiah. Namun, beberapa
penelitian telah menemukan bahwa makanan tertentu, termasuk pisang, dapat
memiliki efek pada kesehatan dan kebugaran tubuh, yang mungkin berdampak pada
kinerja akademik secara tidak langsung.
https://www.perplexity.ai/search/moderasi-beragama-yDcdZCjxQu6vXSfBJKW1wg?s=u
pantaslah......gumam Pak Marmuj.
Satu lagi Pak Marmuj baru mengaitkan
tadi yang lancar ujian sudah siap sebelum waktunya adalah siswa Triono yang
sarapan pakai pisang rebus dan minum susu.
Ya.....bolehlah.....
Pak Parmuj terdiam sejenak, ternyata
melanjutkan lamunannya. Tadi ada siswa keempat sarapan pakai Ikan Teri... apa
hubungannya dengan pelajaran Matematika ya.... padahal keahlian matematis
itukan ranah nya otak kiri.....
Hem.......
Pak Marmuj tanya sendiri, jawab
sendiri.....yayayaya, mungkin ini pesan dari film Laskar Pelangi...... Ketika
ayahnya berprofesi sebagai nelayan, maka Lintang lah sang juara matematika di
kelas dan menang dalam syaembara....yayayyyaaaaa.
Siswa; Pak kami sudah boleh pulang.
Pak Marmuj baru tersadar, ternyata ia
melamun, menghayal, sampai berdialog dalam dirinya sendiri tadi disaksikan oleh
empat siswa dihadapannya.
Pak Marmuj; ok....sudah kita pulang.....
Sambil keluar ia juga ingat rupanya
siswa Wahid tadi kan sarapan daging, daging itukan dapat terurai dan jadin
enerji penuh enam jam setelah diproses oleh lambung. Pantas saja ia ingin ujian
lagi....hahahahhaha.
Pak Marmuj, Pak Marmuj....memanglah.
Tiga hal hikmah yang dapat kita ambil
dari cerita ini adalah:
Pertama; sesungguhnya ujian adalah
sebuah proses untuk menempatkan diri dalam strata kemampuan tertentu. Maka
ujian itu bukan hanya proses pengambilan keputusan, tetapi lebih kepada
pengukuran untuk melakukan langkah berikutnya.
Kedua; berbagai persiapan untuk
mengikuit ujian, maka siswa dapat melakukannya dari aspek psikologi dengan
berbagai latihan, tetapi aspek biologis juga perlu yakni kecukupan nutrisi dan
ketepatan pilihan makanan.
Ketiga; keberhasilan seseorang tidak
hanya ditentukan oleh kemampuan menjawab ketika ujian, tetapi kejujuran dalam
mengikutinya itulah yang utama. Siswa itu tugasnya ujian, soal hasil kemampuan
dan keputusan itu urusan guru.
Ketujuh kita setuju berkolaborasi
mengeksplorasi sejarah, lewat kisah kita bercari ibrah.
Catatan; kisah ini diinspirasi dari
berbagai sumber
#Bersamamembangunnegerilewatpendidikankitabersinergi