Ketika jam belajar siang telah usai, seperti biasa Pak Marmuj dan kawan-kawan guru duduk di ruang guru kantor sekolah tempat beliau mengajar. Suasana terasa nyaman walaupun panas terik di luar, karena ruang dilengkapi dengan kipas angin.
Seorang guru memulai pembicaraan.
Guru pertama; Pak jangan tinggi kali
volume kipas angin ini, saya tidak tahan.
Pak Marmuj; ya kita pelankan, namanya
juga kipas angin, jadi dikipas-kipas jadilah angin.
Guru pertama; ya pak saya kalau berada
di bawah kipas angin saya bisa masuk angin.
Pak Marmuj; sebenarnya baik kita
menghindar dari kipas angin lebih baik berkeringat karena itu lebih sehat.
Guru kedua; lho....pak justru saya
datang kemari karena ingin menghilangkan keringat, maka tolong kuatkan kipas
anginnya.
Pak Marmuj; sabar, sabar, ruangan ini
kan lapang, boleh duduk di dekat kipas angin, boleh disudut, silahkan.
Guru pertama; ia Pak Marmuj, kalau
sedikit saja saya kena kipas angin, dipastikan sampai rumah saya masuk angin,
dan ketika malam hendak tidur maka saya.
Pak Marmuj dan guru lainnya kompak; ntar
buang angin......
Guru pertama; sedikit tersipu malu.
Guru kedua sambil menyodorkan salah satu
obat; sabar pak, kan ada obat, bisa antangin, tolak angin, minyak angin,
ah..gitu saja kok repot, bapak mau yang mana.
Guru pertama; sekali lagi menghindari
pengakit itu lebih baik dari....
Pak Marmuj dan guru lainnya kompak; dari
pada mengobati.
Guru pertama sedikit tersipu malu.
Guru kedua; sabar-sabar-sabar pak. Saya
mau memberi bapak dokter pribadi yang setiap saat bisa bapak panggil dan
gunakan.
Semua terdiam.....menunggu guru kedua
menjelaskan........... tapi tak ada suara, tak ada yang diceritakan.
Guru kedua; oh.........tentang doter
pribadi ini mungkin Pak Marmuj yang pantas menyampaikan.....
Pak Marmuj sambil menarik nafas karena
sudah diperhatikan oleh semua guru iapun tak sempat googling. Tapi dengan
semangat ia menceritakan tentang tujuh dokter pribadi.
Guru pertama; hah....yang benar saja,
memang ada tujuh dokter pribadi?
Pak Marmuj menjelaskan;
Dokter pertama adalah sinar matahari
Dokter kedua adalah air putih
Dokter ketiga adalah istirahat
Dokter keempat adalah positif thinking
Dokter kelima adalah olah raga
Dokter keenam selalu berbagi
Dokter ketujuh selalu senyum atau
berbuat baik pada orang lain.
Guru kedua; ok Pak Marmuj, tak usah
tunjukkan lagi googling Bapak lah, kami sudah paham, yang penting bisa kita
laksanakan.
Guru pertama; iya mungkin saya setuju ternyata
dokter pribadi itu memang ada di lingkungan kita kapan saja dan.....
Pak Marmuj dan guru lainnya kompak;
dimana saja yang penting haaaaapppyyyy.
Guru pertama tak lagi malu malu diapun
ikut; yang penting haaaapppyyyy.
Suara bel jam dinding menunjukkan pukul
14.00 WIB
Semua guru baru tersadar, ternyata
mereka telah happpy sejenak meninggalkan kepenatan tugas mengajar seharian.
Guru kedua; Kipas angin atau keringat,
keringat atau kipas angin......
Pak Marmuj; Stop.....anda tahu keringat
itu banyak fungsinya; membuat kesetabilan suhu badan, membersihkan racun dari
tubuh, menjaga kesehatan kulit, memperlancar sirkulasi darah, melawan infeksi,
menurunkan stress, membakar kalori, juga membantu melawat penyakin, serta mencegah
asmah.
Guru kedua; Pak Maaf, yang benar Asma,
bukan Asmah karna bu Asmah itu kan istri Pak Baharudin guru kita pak.
Pak Marmuj dan guru lainnya kompak; yang
penting haaaaapppyyyy.
Hah kipas angin, ternyata hanya
mengipas-ngipas merubah arah angin. Mungkin saja benar bisa mengarah kepada
tempat yang tidak diinginkan, dan lebih parah lagi ada angin yang bersumber
dari arah yang yang diinginkan.
Sudahlah....yang penting sehat hapy.
Ingat tujuh dokter pribadi ingat hapy.
Hem.....Pak Marmuj Pak Marmuj,
memanglah.......
Tiga hal hikmah yang dapat kita ambil
dari cerita ini adalah:
Pertama; Sehat itu mahal bila dinilai
dengan uang, tetapi sehat itu sederhana bila dimaknai dengan makna. Jadi terapi
sehat mulailah dari apa yang kita miliki.
Kedua; cara sehat tidak mesti
menyalahkan lingkungan yang sakit, tetapi mulailah dari memanfaatkan seluruh
yang ada pada diri sendiri, yang ada di lingkungan menjadi sumber energi yang
luar biasa.
Ketiga; untuk mendapatkan kesehatan
adalah dengan cara mensyukuri tentang hidup ini, senang berbagi dengan sesama,
serta lakukan secara rutin atau berkala.
Ketujuh kita setuju berkolaborasi
mengeksplorasi sejarah, lewat kisah kita bercari ibrah.
Catatan; kisah ini diinspirasi dari
berbagai sumber
#Bersamamembangunnegerilewatpendidikankitabersinergi